Waktu berlalu berganti perlahan namun terasa cepat
Meninggalkan segala bentuk masa lalu yang terukir dalam hidup
Berwujud cerita, kesakitan atau hampa yang terasa sesak
Beberapa juga tersirat bahagia dalam bentuk sekacita lukisan wajah
Ada yang datang, banyak juga yang pergi
Satu mendekat, satu lainnya perlahan merenggang
Karena bosan atau mungkin sudah tak raih kepastian
Seperti kamu yang beberapa waktu mulai tak lagi seyakin dulu
Dengan beberapa permintaan dan alasan klise dalam kata-katamu
Yang kamu harap dariku, namun segera aku tutupi
Dan tentunya membuat kamu merasa bosan dengan tampak adanya aku
Bukan aku yang membatasi
Atau rasa yang kamu anggap aku tak rasakan
Aku tahu dan sadar dengan caramu merangsang dampak kesendirianku
Yang kau pikir celah dimana kamu bisa masuk lebih dalam menuju hatiku
Memilikiku dan merasa kamu aku miliki
Aku tidak berpura-pura bodoh dengan usiaku
Tidak pula menjadi gila pujaan darimu yang kutahu inginkanku
Hanya saja aku tak ingin ulangi kesalahanku dimasa lalu
Yang beberapa kali terulang dalam hidup yang terlalu banyak bodohnya ini
Kehilangan sahabat yang sangat kuanggap sebagai sahabat
Karena rasa yang berlebih dan berujung pada perlakuan khusus
Sehingga sedikit saja terlewat membuat beragam masalah dibuat terlalu rumit
Dan akhirnya berpisah tak bicara dan ragu untuk bertegur sapa
Dan yang paling disayangkan adalah banyak diantara masalah yang berujung tangisan
Tanpa sedikitpun pelajaran yang mampu kau tangkap dari masa lalu
Jujur saja, aku bukannya memunafikkan diri karena mencintaimu
Bahkan sampai hari inipun aku masih terkepung rindu yang meskipun kamu tidak pernah tahu
Semua masih aku tahan karena firasat baikku mengatakan kamu harus tetap sahabatku
Sahabat yang aku putar balikkan kata supaya tidak menjadi seorang yang merasa spesial dalam hidupku
Cukup sahabat, yang saling menguatkan saat badai menyerang kencang
Yang saling berpegangan meski dunia tak lagi merangkul
Juga yang tak pernah berkata bisa, namun perjuangan harus tetap bersama
:IBL39