Kala malam suguhkan dingin setajam pedang
Habislah terang dikeramaian yang sedari tadi bergelimang
Perlahan suara-suara ceriapun terkikis bosan
Menghilang sejalan dengan waktu yang kian membuta
Suara-suara ramai berganti dengan pacu nafas pertanda lelah
Yang dengan segenap ketidaksadaran terhempas dalam lingkaran mimpi
Meski ada yang begitusaja terlupakan, ada juga yang dengan beberapa genggam gelisah
Memikirkan mentari esok yang mungkin mereka tak tahu teriknya lagi
Atau mencemaskan gelap yang mereka takut terlalu lama memeluknya
Dengan segala kesibukan didalamnya
Ada pula beberapa memilih untuk tetap terjaga dengan teman saksi matinya
Untuk sekedar meluapkan kebosanan atau hanya temani insomnia yang tak kunjung mengalah
Jangan salah, ada juga beberapa yang lain memilih untuk tetap melanjutkan langkah
Memaksakan lelah karena kehidupan mereka bermula dari sini, dari waktu ini
Bukan inginnya mereka memang, tuntutan hiduplah yang membuat mereka demikian
Berjibaku dengan dingin, gelap dan sepinya malam
Meski kadang, kantuk senantiasa sulit terabaikan dalam nyatanya
Plihan terakhir tiada lain hanya nikmati senyum tanpa merasa berat dirasanya
Juga abaikan resah tanpa lelah memikirkannya
Begitulah
Memang ini nyatanya hidup
Dengan segenap keberagaman dan perbedaan pilihan didalamnya
Yang benar-benar pilihan, atau sekedar pertaruhan
Untuk bertahan lebih lama, atau mati dengan sia-sia
IBL39
ANV10th