Laman

Rabu, 29 Agustus 2012

Phoenix - Sun's


Aku Mencintaimu atas dasar kesederhanaan kata
Merindukanmu atas dorongan munajat hati

Ketulusanmu yang membuatku tertegun
Juga senyum yang masih terngiang di benak terdalamku
Membuatku dengan tulus menjadi kepingan hatimu
Yang kau bilang takkan pernah kau dustakan

Aku adalah matahari
Dan kau adalah Phoenix manja
Yang senantiasa berputar dalam revolusi
Seiring pesona yang kau pancar dengan harmoni

Jika pilihan kita tepat
Mungkin kita adalah sepasang sweetest pieces destiny
Yang Tuhan anugrahkan dalam cahaya
Yang saling melengkapi dalam untaian makna kehidupan

Sampai kapanpun aku akan menjadi matahari untukmu
Dan kau adalah Phoenix indah yang menggugahkanku
Aku akan selalu menyinarimu seutuhnya
Dan kau akan menjadi pelengkap hidupku dengan manuver cantikmu


Selamanya, kita adalah naungan indah dalam perjalanan kita..



IBL39

Mungkinku


lama tak jumpa
Lama tak bertegur sapa
Dirimu tenggelam ditelah hampa
Seiring endapan kenangan yang hampir terlupa

Mungkin kamu sibuk dengan pekerjaanmu
Mungkin juga kamu amat terkonsentrasi
Atau mungkin kamu tak ada waktu untuk membual
Atau sangat mungkin juga kamu amat sangat lelah dengan caramu hidup

Ya, semua mungkin tinggal mungkin
Mungkin lagi, dan Mungkin lagi
Mungkin terus dan selamanya mungkin

Sudahlah, aku lelah mengharapmu
Menunggumu diambang ketidakpastian
Memaksa bathin mengelakkan firasat buruk
Memaksa jiwa berprasangka baik
Tanpa celah yang membuatku temukan terang

Mungkin jalan yang tepat adalah melupakan kemungkinan
Tapi hanya sebatas mungkin
Karena mungkin kemungkinan juga hanya sekedar mungkin
hhmmm...lelah sekali aku dengan semua ini
Mungkin sebaiknya aku tidak berkemungkinan padamu
Agar caramu lebih bermakna buatmu
Dan caraku jauh lebih berharga buatku



IBL39

Senin, 13 Agustus 2012

Bodohmu Menggangguku

Panas yang membentang
Angin berbaur debu yang makin kencang
Bersatu dengan lelah yang kian menantang
Melebur ditengah kantuk yang sedari tadi mengganggu

Tata letak yang tak beraturan
Juga intruksi yang tak bertujuan
Lalu lalang diatas penuh miringnya pikiran
Meluap seakan tak peduli dengan kapasitasnya
Memaksaku untuk berpikir cepat secepat laju angin

Berikutnya, saat satu persatu rantai telah terputus
Muncul beberapa duri yang mengusik kelembutan hati
Menyeruak muncul dengan tiba-tiba
Mencemarkan masalah yang membuatnya kembali memerah

Jika bukan karena sebuah komitmen "respect"
Sudah kuinjak dengan kuat muasal hadirmu
Kuhancur leburkan dengan bodoh semua katamu
Dan berharap semoga tak pernah datang lagi kesini

Sudahlah..
Jangan buat situasi ini semakin rumit karena bodohmu
Jangan pula belagak kondisional dengan keterbatasan ini
Cukup diam dan nikmati saja alur ceritanya
Tidak perlu lelah kau keluarkan banyak kata dari mulutmu
Tapi jika memang kamu masih saja memaksa
Biar kutinggalkan saja dirimu
Agar bisa kau rasakan sendiri rasanya menjadi burung berparuh dua

pergi saja sana!!

:IBL39