Laman

Kamis, 12 Januari 2012

Puisi - Fantasi Gadis Berkerudung Suci

Pertama melihatnya tak banyak kesan yang begitu indah
Begitupun untuk yang kedua dan ketiga
Semua berjalan dengan biasa
Atas dasar itulah untuk sementara aku hanya sekedar mengakui keberadaannya


Tak  lama
Sebulan ataupun beberapa pekan berlalu
Aku mulai memberanikan diri untuk masuk kedalam kehidupannya
hhhmmmm...tidak juga mengesankan ternyata


Sikapnya yang dingin membuatku tak jua mendapat kesan terbaik darinya
Namun karena itulah aku justru semakin ingin lebih jauh mengenalnya

Yaaa..sekedar menjadi teman untuk berbagi saja mungkin
Atau hanya sekedar mengenal lebih dalam tentangnya


Aku sendiri sebenarnya bingung dengan semua ini
Bingung dengan rasa ingin tahuku yang besar tentang semua ini
Rasanya aku selalu menginginkan keberadaannya
Meski sekedar untuk mengakui keberadaanku saja


Aneh memang...belum pernah aku merasakan hal ini sebelumnya
Tapi memang itulah kebenarannya
Aku merasa bahwa dia adalah seseorang yang berbeda
Berbeda dari sisi yang aku sendiri tak tahu darimana menilainya


Wajah, senyum, kata dan juga gambarannya senantiasa terbayang dalam benakku
Memenuhi setiap imaji dalam fikirku
Siapakah kamu?
Aku ingin sekali berbicara dan bercerita banyak denganmu
Sedikit ataupun banyak
Sekedar untuk memenuhi rasa ingin tahuku saja


Datanglah padaku atau aku yang akan dataqng padamu
Gadis berkerudung Suci dengan segala gambaran indahmu
Ingin sekali aku bersua denganmu...
Tunggu aku
Aku akan segera menemuimu...




by: ilham 39's



Rabu, 11 Januari 2012

Flow Life: Nada Berlatar Hampa

     Pagi ini aku terbangun dari lelapnya mimpi dan lelahnya keadaan. Kulihat sekitar dan semuanya masih tetap sama, tak ada kemajuan. Langit cerah pagi inipun seakan terasa gelap oleh beban yang menindihku dengan sesuka hati. Lalu saat berikutnya kumulai langkah dengan sedikit asa yang berbeda, dengan seutas tali pengikat senyum yang kupegang erat dalam hatiku. Lama berjalan akhirnya kembali kuterjatuh dan terjerembab kedalam sepinya jiwa. Entah harus berapa lama aku butuh waktu untuk hanya sekedar kembali berdiri dan kembali mengumpulkan rasa yang sempat tertinggalkan.
     Langit, cahaya dan keriuhan angin tak lagi dapat kurasakan kehadirannya. Nikmatnya senandung dan sedapnya bumbu keceriaan tak sempat lagi kukata indah bila semua hanya berlatarkan kepalsuan. Lantunan ayat damai serta manisnya ceria serasa menjauh dari hadapanku, pergi dan lari dari kotak keceriaanku. Hingga akhirnya aku terjebak dalam sebuah perjalanan penuh kebutaan yang tak kunjung membaik adanya.
     Mencari kesan terindah mungkin bukan jalan yang tepat untuk melarikan diri, namun setidaknya aku bisa sejenak berbafas lega terhindar dari hiruk-pikuk kebodohan hidup yang semakin tak tertahan kehadirannya. Tak bertahan lama memang, dan memang kusadari tiada jalan terbaik dalam jalanku yang telah terlanjur berbelot ke arah yang keliru. Pernah sekali aku berpikir untuk tidak lagi berada disini, tapi setelah kuhitung-hitung ternyata itu juga bukan jalan yang baik. Meninggalkan segudang masalah untuk mencari sebuah solusi bukanlah cara yang tepat untuk menghindari keraguan hati. Oke...Walau bagaimanapun aku harus menyelesaikannya, bukan meninggalkannya begitu saja. Aku tak boleh menyerah begitu saja menyerahkan seluruh hidupku pada keterbatasan takdir. Aku Akan Berdiri!!!!!


Ilham 39's

Selasa, 10 Januari 2012

Flow Life: January on This Night

      Malam semakin larut sang gelappun merangkak kian tinggi. Bulan yang semula bercermin ceria kini mulai merasakan lelahnya menetap terang. Desir suara angin yang penuh sepi semakin jelas terdengar merintih kala manusia mulai menyerah untuk bertahan dengan peluhnya. Saat itulah suara alam mulai terasa semakin beradu dengan hampa sendunya dunia dan berjalan dengan takdir serta ketetapan yang sejak lama mereka lakukan. 
      Saat semua berjalan, aku terdiam dalam sepi lalu kemudian bertanya pada diriku sendiri "Sudahkah takdirku berarah pada mimpiku?". Kemudian aku kembali terdiam dan menatap sekitar "Aku terjebak" bisikku dalam hati. Sejenak mulai kutahan nafasku dan kembali merasakan sepinya malam sampai tiba-tiba aku mulai kembali berfikir keras tentang pertanyaan yang tadi kuajukan. Aku berfikir..berfikir dan berfikir. Tak lama akupun mulai muak dengan beban fikiranku, muak dengan semua ketidakjelasan harapan yang ada di dadaku, muak dengan semua ambisi yang tak kukenali dan bosan dengan segala keteraturan bodoh yang kujalani. Entah berapa lama, aku mulai sadar bahwa diriku telah bersua dengan pikiran hasud sang penggoda hampa sehingga semua seperti buta. Saat itu aku mulai sadar bahwa aku telah kehilangan separuh dari jati diriku. Dengan cepat kemudian aku berdiri lalu kemudian beranjak dari tempatku bermimpi, kemudian aku beristighfar " astaghfirullah aladzim" Ya Tuhan mohon maafkanlah diriku, aku telah lupa akan janjimu.  Janji dimana setiap do'a akan kau kasihi dan setiap harapan akan kau kabulkan.
      Selang beberapa waktu setelah kusesali kesalahanku, kembali aku terdiam dalam tangisan kecilku sambil berusaha mengumpulkan kembali harapan dan ambisi yang pernah kujauhi. Setelah kurasa semua telah kembali,   aku mulai merasa bahwa diriku akan kembali. Entah Esok, lusa, ataupun dilain waktu aku pasti akan segera menemukan jati diriku yang sempat hilang. Kini, aku harus memulai segalanya dengan kebenaran dalam hatiku, kedamaian dalam fikirku dan ketenangan dalam jiwaku untuk sebuah pencapain yang tiada pernah bisa terukur keberadaannya. Untuk sebuah takdir yang berarah sempurna....




by: Ilham 39's

Sabtu, 07 Januari 2012

flow life: one thing, one hope...



   Wahai jiwa yang tenang dan damai. hari ini jiwa dan ragamu tak seindah fantasi yang kau ukir sendiri jalan ceritanya, tak pula seindah cerita di negeri khayalan tempatmu bermimpi. Jangan kau kata "tidak" bila memang sudah terjadi, dan jangan pula kau kata "ya" jika memang tidak ada lagi harapan di dadamu. Jalanilah dengan raga yang ada pada dirimu lalu kemudian renungkanlah dengan jiwamu yang suci dan tak ternoda. biarkanlah mereka yang mengumpat dengan cara mereka sendiri, merendahkan dengan kekuasaan yang mereka kira akan abadi.
 Sudahlah, tak perlu lagi kau dengar mereka yang senantiasa berbicara tanpa realisasi dan berjanji tanpa menepati. Biarkanlah mereka bersenang-senang dengan cara mereka sendiri. Sekarang dan untuk selanjutnya, lihatlah disekelilingmu.....masih banyak harapan yang perlu kau ubah dan nasib yang perlu kau arahkan. tak perlu terlalu lelah berfikir untuk membuat mereka senang sedang dirimu sendiri harus berjuang merangkak tanpa tali kepastian yang mengikat. Mulailah berfikir untuk dirimu, untuk keluargamu, dan untuk orang-orang yang masih menghargai keberadaanmu. Mari kita mulai dengan hal yang kau anggap tabu sebelumnya. Kemudian letakkanlah harapanmu diatas ambang batas kemampuanmu....

by: Ilham'39