Laman

Kamis, 23 Februari 2012

Flow Life : Complicated


     Untuk Jiwa yang tak sengaja kukenali, maafkan aku jika aku telah terlanjur mengenalmu. Untuk setitik senyum yang pernah kau ukir untukku, maafkan aku jika aku terlalu naif untuk dekat denganmu. Semua salahku yang telah mengukir sekutip cerita tentang dirimu di dalam benak terdalam jiwa sadarku.

Dalam dekapan terdalam dihatiku, jujur pernah sekali aku berharap untuk lebih jauh mengukir cerita sederhana kehidupan ini. Dengan senyum, canda dan gairah kedewasaanmu, aku ingin sekali menghabiskan waktu untuk bernafas bersama dalam indahnya arti persahabatan. Tapi sayang, semua urung terlaksana karna kekerdilan jiwaku yang tak kunjung mau memulai.      Entahlah, sekarang aku seperti kehilangan jejak peta untuk meneruskan perjalanan dalam periode history kedekatan kita. Aku bingung, apakah harus aku kembali dan menghindar untuk dapat lebih mudah melupakanmu atau aku harus tetap berjalan mengitari lorong complicated yang tak tahu kapan dan dimana aku pantas untuk berhenti. Sejujurnya, melupakanmu adalah hal tersulit yang harus aku lakukan terhadapmu.
Saat ini, ku akui bahwa hariku terlalu bodoh untuk kupadankan dengan harimu.Untuk sementara aku putuskan untuk tetap kujalani tiap detiki perjalanan yang  penuh kebingungan ini. Dengan segala keterbatasanku, dengan semua kebodohanku dan segenap sisi naif kehidupanku biarlah aku jalani apa yang semestinya kujalani. Karnanya, atas dasar ketiadaan harapan didadaku aku hanya menggenggam setitik prinsip teori kecukupan untuk menghibur sepi dilubuk jiwa. Biarlah, apa yang kumiliki sudah cukup untuk kunikmati...:(

Jumat, 10 Februari 2012

Puisi : Sahabat Selamanya

Siang dikala gersang
Curahan kasihmu mengalir tanpa henti
Malam dikala dingin
Hangatnya senyummu memeluk sepi


Untuk setitik mimpi yag kita ukir
Pahitnya hidup pernah kita rasakan


Untuk sekeping semangat yang kita buat
Gelapnya sunyi pernah kita lewatkan


Untuk seutas harapan yang kita jaga
Beratnya beban pernah kita taklukkan


Dan untuk sebuah pencapaian yang kita hargai
Tingginya ketidakpastian pernah kita hadapi




Penantian panjang yang kita nanti
Perjalanan terjal yang kita jalani
Hingga pedihnya kenyatann yang menimpa hati
Senantiasa kita lewati dengan seribu arti




Kuyakin  awan melihat betapa hebatnya perjuangan kita
Kuyakin sungai dapat mengukur betapa panjangnya perjalanan kita
Kuyakin pula matahari dapat merasakan betapa perihnya perpisahan kita




Teman, jikasanya kita tak ditakdirkan untuk bersama
Biarlah pelangi yang meneruskan mimpi kita
Biarlah hujan yang mengalirkan semangat kita
Dan biarlah takdir yang membawa arah hidup kita


Tapi ingatlah teman.....
Sejauh apapun kita berpisah
Sedalam apapun kita berjauh
Senantiasa kita akan menjadi bagian dari arti terdalam kebersamaan kita






Dear Friend
by : ilham39



Selasa, 07 Februari 2012

Flow Life : Bad Flashback

Hari ini, disela penantian paling rumit dalam hidupku, perlahan mulai kubuka kembali lembaran kisah hidup dalam sejarah panjang kesederhanaan  hidupku. Sedikit kutemukan seorang terindah yang pernah kelewatkan keberadaannya dalam history manis jalan ini. Hatikupun mulai sedikit tersenyum mengingatnya. Tawa, moment Cinta, kilasan makna dan kata terindahnya sejenak menghiasi ruang hampa dihatiku. Membangunkanku dari lelapnya hidup di dalam box complicatedku yang perlahan menyempit saat sejenak kupandangi kedua belah matanya yang sama sekali tak berubah keceriaannya menurutku. Bahkan kulihat dia mulai mampu bertutur kata sayang dalam perjalanan katanya.
Tidurlah yang lelap, nikmati indahnya duniamu dan berbahagialah dengan kehidupan nyatamu saat ini. itulah hidupmu, dan memang itulah seharusnya yang kau nikmati, kuharap kau tak pernah sempat melihat bodohnya aku yang pernah melewatkanmu agar semua yang telah kau nikmati tak berubah warna indahnya. Jujur, sebenarnya aku tak pernah mau untuk melewatkanmu, tapi itulah pilihan dan mungkin pilihanku adalah untuk tidak berada dalam kotak bahagiamu saat ini. Aku ingin keadaan membawaku pada kedamaian sunyi yang damai, meski tanpamu. Semua telah aku dapatkan, aku terima dan aku sadari apa yang telah aku dapatkan. Hingga kini, aku tak pernah bermaksud untuk kembali padamu dan melewati indahnya history hidup denganmu. Aku akan melupakanmu, menghapusmu dari rasa hampa dalam kehidupan sadarku. Dan satu yang perlu kau sadari dari sikapku padamu selama ini, aku bukan tidak mau menjadi bagian terindah dalam hidupmu. Aku hanya merasa bahwa kau lebih pantas mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang kau dapatkan dariku. Akupun merasa bahwa aku bukanlah laki-laki yang cukup memiliki nyali untuk ada disisimu dan melewatkan hari bersamamu...