Hari ini, disela penantian paling rumit dalam hidupku, perlahan mulai kubuka kembali lembaran kisah hidup dalam sejarah panjang kesederhanaan hidupku. Sedikit kutemukan seorang terindah yang pernah kelewatkan keberadaannya dalam history manis jalan ini. Hatikupun mulai sedikit tersenyum mengingatnya. Tawa, moment Cinta, kilasan makna dan kata terindahnya sejenak menghiasi ruang hampa dihatiku. Membangunkanku dari lelapnya hidup di dalam box complicatedku yang perlahan menyempit saat sejenak kupandangi kedua belah matanya yang sama sekali tak berubah keceriaannya menurutku. Bahkan kulihat dia mulai mampu bertutur kata sayang dalam perjalanan katanya.
Tidurlah yang lelap, nikmati indahnya duniamu dan berbahagialah dengan kehidupan nyatamu saat ini. itulah hidupmu, dan memang itulah seharusnya yang kau nikmati, kuharap kau tak pernah sempat melihat bodohnya aku yang pernah melewatkanmu agar semua yang telah kau nikmati tak berubah warna indahnya. Jujur, sebenarnya aku tak pernah mau untuk melewatkanmu, tapi itulah pilihan dan mungkin pilihanku adalah untuk tidak berada dalam kotak bahagiamu saat ini. Aku ingin keadaan membawaku pada kedamaian sunyi yang damai, meski tanpamu. Semua telah aku dapatkan, aku terima dan aku sadari apa yang telah aku dapatkan. Hingga kini, aku tak pernah bermaksud untuk kembali padamu dan melewati indahnya history hidup denganmu. Aku akan melupakanmu, menghapusmu dari rasa hampa dalam kehidupan sadarku. Dan satu yang perlu kau sadari dari sikapku padamu selama ini, aku bukan tidak mau menjadi bagian terindah dalam hidupmu. Aku hanya merasa bahwa kau lebih pantas mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang kau dapatkan dariku. Akupun merasa bahwa aku bukanlah laki-laki yang cukup memiliki nyali untuk ada disisimu dan melewatkan hari bersamamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar