Laman

Kamis, 23 Februari 2012

Flow Life : Complicated


     Untuk Jiwa yang tak sengaja kukenali, maafkan aku jika aku telah terlanjur mengenalmu. Untuk setitik senyum yang pernah kau ukir untukku, maafkan aku jika aku terlalu naif untuk dekat denganmu. Semua salahku yang telah mengukir sekutip cerita tentang dirimu di dalam benak terdalam jiwa sadarku.

Dalam dekapan terdalam dihatiku, jujur pernah sekali aku berharap untuk lebih jauh mengukir cerita sederhana kehidupan ini. Dengan senyum, canda dan gairah kedewasaanmu, aku ingin sekali menghabiskan waktu untuk bernafas bersama dalam indahnya arti persahabatan. Tapi sayang, semua urung terlaksana karna kekerdilan jiwaku yang tak kunjung mau memulai.      Entahlah, sekarang aku seperti kehilangan jejak peta untuk meneruskan perjalanan dalam periode history kedekatan kita. Aku bingung, apakah harus aku kembali dan menghindar untuk dapat lebih mudah melupakanmu atau aku harus tetap berjalan mengitari lorong complicated yang tak tahu kapan dan dimana aku pantas untuk berhenti. Sejujurnya, melupakanmu adalah hal tersulit yang harus aku lakukan terhadapmu.
Saat ini, ku akui bahwa hariku terlalu bodoh untuk kupadankan dengan harimu.Untuk sementara aku putuskan untuk tetap kujalani tiap detiki perjalanan yang  penuh kebingungan ini. Dengan segala keterbatasanku, dengan semua kebodohanku dan segenap sisi naif kehidupanku biarlah aku jalani apa yang semestinya kujalani. Karnanya, atas dasar ketiadaan harapan didadaku aku hanya menggenggam setitik prinsip teori kecukupan untuk menghibur sepi dilubuk jiwa. Biarlah, apa yang kumiliki sudah cukup untuk kunikmati...:(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar