Laman

Selasa, 03 Desember 2013

Sepertinya Sisi Lain



Jalani detik ini tanpa kesan bahagia
Hadapi segala tantangan dengan sedikit rasa optimis
Lewati serangkaian cerita hari seakan tanpa kehidupan yang menghidupkan

Apa ini yang dinamakan sisi lain dari ketidakpastian ?
Mungkin iya, mungkin juga keliru
Atau mungkin ini hanya bagian dari masa sulit sebuah perjalanan ?
Mungkin iya, mungkin tidak juga
Jika iya demikian, maka aku telah dibuat bingung
Mengapa masa sulit ini terlalu panjang masanya ?
Mengapa selama sampai saat ini ?
panjang sekali, lelah aku menjalaninya

mau tidak mau, Secepatnya harus kutemukan jalan keluarnya
Cepat, dengan cepat tanpa menunggu dan menunda lagi

Mungkin jalan yang mesti diubah
Atau keadaan, atau mungkin tempat bernaung saat ini
Entahlah, semua mesti harus kucoba
Lagi dan lagi, untuk kesian kali harus kucoba
Sampai nanti sampai terhenti periode buruk yang selalu mengawali hari
Semoga …

Selasa, 26 November 2013

Itu Saja



Hari kian memburuk akhir akhir ini
Beberapa pemikiran hitam lalu lalang menghinggapi ruang fantasi
memenuhi batas  ketenangan sampai melebihinya sekaligus
Merusak dan mengganggu sekali

Lelah aku menyimpannya
Rasanya remuk redam jika aku mulai beriring dengannya
Hingga selesai perjalanan di ujung lelah, tak ada sedikit saja kebaikan di akhirnya
Sedikit saja, tidak ada sama sekali

Aku bingung
dengan diriku, dengan inginku, dengan manusia di sekeliling
lebih jauh tentang kemana arah hidupku

Melangkah kedepan terlalu ragu
mundur kebelakang terlanjur susah
berdiam terasa sangat bodoh
hanya menunggu dan menanti waktu yang tepat
hanya itu, itu saja
Sedemikian bodoh yang aku lakukan
hanya menunggu
sesederhana menunggu takdir abu-abu tanpa gemerlap warna  kepastian

Kamis, 13 Juni 2013

Lingkungan Para Pekerja

Kala malam suguhkan dingin setajam pedang
Habislah terang dikeramaian yang sedari tadi bergelimang
Perlahan suara-suara ceriapun terkikis bosan
Menghilang sejalan dengan waktu yang kian membuta



Suara-suara ramai berganti dengan pacu nafas pertanda lelah
Yang dengan segenap ketidaksadaran terhempas dalam lingkaran mimpi
Meski ada yang begitusaja terlupakan, ada juga yang dengan beberapa genggam gelisah
Memikirkan mentari esok yang mungkin mereka tak tahu teriknya lagi
Atau mencemaskan gelap yang mereka takut terlalu lama memeluknya

Dengan segala kesibukan didalamnya
Ada pula beberapa memilih untuk tetap terjaga dengan teman saksi matinya
Untuk sekedar meluapkan kebosanan atau hanya temani insomnia yang tak kunjung mengalah

Jangan salah, ada juga beberapa yang lain memilih untuk tetap melanjutkan langkah
Memaksakan lelah karena kehidupan mereka bermula dari sini, dari waktu ini
Bukan inginnya mereka memang, tuntutan hiduplah yang membuat mereka demikian
Berjibaku dengan dingin, gelap dan sepinya malam
Meski kadang, kantuk senantiasa sulit terabaikan dalam nyatanya
Plihan terakhir tiada lain hanya nikmati senyum tanpa merasa berat dirasanya
Juga abaikan resah tanpa lelah memikirkannya

Begitulah
Memang ini nyatanya hidup
Dengan segenap keberagaman dan perbedaan pilihan didalamnya
Yang benar-benar pilihan, atau sekedar pertaruhan
Untuk bertahan lebih lama, atau mati dengan sia-sia




IBL39
ANV10th

Rabu, 01 Mei 2013

Semesta melelahkan

Terima kasih semesta telah temaniku hingga larut
Sedari tadi terang berkerlip
Hingga senja menggulung mentari ke ufuk barat
Tinggalkan beberapa lelah dalam bidak kesibukan yang belum kunjung berakhir

Meski takdir baik tak kunjung kudapati hari ini
Biarlah lelah menjadi pintu terakhirku dalam sepi
Menutup beribu bayang tak jelas yang membuntutiku kemanapun aku berpijak
Sampai sudut tersempit yang mengapitku dengan penuh sesak

Terangnya hidup mungkin masih terlalu jauh kugapai
Begitupun indahnya pencapaian
Semua masih terlihat seperti desain yang hanya baru berbentuk garis-garis kecil
Memanjang dan tidak berpola jelas
Masih sebatas rencana, perhitungan dan hanya keraguan
Ada beberapa yang sudah kumulai
Tapi hanya memulai, belum sepenuhnya diperjuangkan

Huuuhhhhh
Lelah sekali hari ini
Mungkin ini saatnya kututup hari dalam pelukan mimpi
Semoga berlalu dengan indah hingga esok alaram kesibukan berdentang kembali
Semoga juga lebih indah, lebih pasti dan tentunya lebih bermakna untuk kembali diselami




IBL39
ANV10th

Teori Sia-sia

Bermula dari sesuatu yang rumit
Aku berpikir keras meretas kebuntuan solusiBerpikir dan kemudian berpikir terlalu dalam
Sampai saat dimana aku sadar akan posisi diri
Aku terhenyak saat perangkap mulai meremukkan kenyataan disekeliling
Membuatku sadar betapa aku terlalu banyak berpikir
Membelakangkan tantangan dan melewatkan permulaan

Aahhh betapa bodohnya aku
Terlalu takut kenyataan dan hanya mengandalkan perhitungan
Tersilaukan kontradiksi kosong yang tak beralasan
Melupakan betapa berharganya kegagalan untuk sebuah perbaikan
Hingga aku baru menyadari betapa aku hanya berjalan ditempat tanpa perpindahan berarti

Maafkan aku Tuhan
Aku mendustakan diriku dengan alasan antisipatif yang berteori
Maafkan pula aku yang terlalu cepat menyudahi permulaan
Sampai lupa untuk meneruskan perjuangan
Aku janji, mulai dari nafasku kedepan
Akan ku ubah cara teindakku terhadap kenyataan semesta
Menyesuaikan pikiran dengan segenap percobaan
Yang pahit yang Kau ujikan atau yang manis yang Kau ridhoi

Terimakasih telah ingatkanku




IBL39

Cukup Sahabat


Waktu berlalu berganti perlahan namun terasa cepat
Meninggalkan segala bentuk masa lalu yang terukir dalam hidup
Berwujud cerita, kesakitan atau hampa yang terasa sesak
Beberapa juga tersirat bahagia dalam bentuk sekacita lukisan wajah

Ada yang datang, banyak juga yang pergi
Satu mendekat, satu lainnya perlahan merenggang
Karena bosan atau mungkin sudah tak raih kepastian
Seperti kamu yang beberapa waktu mulai tak lagi seyakin dulu
Dengan beberapa permintaan dan alasan klise dalam kata-katamu
Yang kamu harap dariku, namun segera aku tutupi
Dan tentunya membuat kamu merasa bosan dengan tampak adanya aku

Bukan aku yang membatasi
Atau rasa yang kamu anggap aku tak rasakan
Aku tahu dan sadar dengan caramu merangsang dampak kesendirianku
Yang kau pikir celah dimana kamu bisa masuk lebih dalam menuju hatiku
Memilikiku dan merasa kamu aku miliki

Aku tidak berpura-pura bodoh dengan usiaku
Tidak pula menjadi gila pujaan darimu yang kutahu inginkanku
Hanya saja aku tak ingin ulangi kesalahanku dimasa lalu
Yang beberapa kali terulang dalam hidup yang terlalu banyak bodohnya ini
Kehilangan sahabat yang sangat kuanggap sebagai sahabat
Karena rasa yang berlebih dan berujung pada perlakuan khusus
Sehingga sedikit saja terlewat membuat beragam masalah dibuat terlalu rumit
Dan akhirnya berpisah tak bicara dan ragu untuk bertegur sapa
Dan yang paling disayangkan adalah banyak diantara masalah yang berujung tangisan
Tanpa sedikitpun pelajaran yang mampu kau tangkap dari masa lalu

Jujur saja, aku bukannya memunafikkan diri karena mencintaimu
Bahkan sampai hari inipun aku masih terkepung rindu yang meskipun kamu tidak pernah tahu
Semua masih aku tahan karena firasat baikku mengatakan kamu harus tetap sahabatku
Sahabat yang aku putar balikkan kata supaya tidak menjadi seorang yang merasa spesial dalam hidupku

Cukup sahabat, yang saling menguatkan saat badai menyerang kencang
Yang saling berpegangan meski dunia tak lagi merangkul
Juga yang tak pernah berkata bisa, namun perjuangan harus tetap bersama



:IBL39

Minggu, 24 Februari 2013

Puji Syukur Pada Tuhanku


 
Demi Tuhan yang telah pertemukan aku dengan senja dihari ini
Aku hadir untuk segenggam syukur yang berbatas abdi
Hanya setitik dibanding buih laut yang bertumpuk tak terhitung
Yang meski terbatas tapi dengan ikhlas
Walau tertampung tapi sarat dengan kebersahajaan
Untuk beberapa waktu dibelakang
Segala bentuk gegap gempita wujud dunia
Atau semua pertunjukan hayati yang tertera indah
Masih senantiasa kenikmati untuk waktu yang beragam
Walau tak selamanya berasa manis, tapi makna itulah yang aku syukuri

Dan diakhir nafas terengah digelapnya sunyi ini
Puji syukur kuucap berkali padamu
Hanya padamu Tuhan, tiada lain
Yang memberiku hidup, cahaya dan segala bentuk perjalanan ini
Sampai ditempat dimana aku bersandar menerawang kehidupan di depanku
Yang senantiasa kuyakini masih akan kauiring aku ke arah terang
Arah dimana puji syukurku tak pernah terputus untukmu ..



IBL39
ANV10th

Selasa, 19 Februari 2013

Aku Bangga

Aku bahagia bersama disini
Aku riang berlalu ditempat ini
Menghabiskan waktu bersama
Berjuang dalam arti kesederhanaan
Aku ingat benar semua yang kulalui

Sampai kapanpun usia menyertaiku
Aku terkesan karena pernah berada disini
Untuk lebih dari separuh usia yang kumiliki
Dan setiap detik momen warna-warni didalamnya

Sepenuhnya aku bangga dengan semua ini
Dengan kalian, semua terlalui dengan manis masa laluku
Meski akhirnya tiba waktu dimana harus kulepas kebahagiaanku
Lepas semua indah, bangga dan haru yang tertanam dalam jiwa
Karena kuyakin semua akan datang menunggu waktu
Tepat dimana aku harus menatap masa depan dan hari cerah dihadapanku
Untuk kutata ulang kembali semua rencana dan expectasi kehidupanku



:IBL39
ANV10th

Minggu, 03 Februari 2013

Mimpi Mentari Pagi


Kupejamkan mata hindari pagi
Terlentang diatas mimpi yang berkesinambungan
Beberapa kali kuhiraukan pepatah hati
Yang benar namun tak terlalu jelas
Agar dapat kuberlari meraih mentari
Yang cerah dan hangat untuk kudekati

Tapi apa guna mimpi tanpa rencana
Tiada guna pula rencana tanpa waktu untuk memulai

Aku masih berjalan ditengah badai ketidakpastian
Mencoba menahan bosan yang tak juga bersolusi
Terduduk dipojok sepi sekedar berdiri
Memandangi diri yang sekarang tidak sama lagi

Hingga waktu dimana aku mulai tertatih
Dengan cepat kupandangi mentari
Yang masih menyimpan rahasia ketenangan diri
Yang kuyakini akan datang dengan beberapa peluh keringat
Meski tak mudah tetap jua harus kuhadapi

Kemudian saat hujan datang berganti
Sampai pelangi muncul berwarna-warni
Aku tahu aku tidak sendiri
Masih ada aku, Tuhan dan Sekeliling berkah yang mengiringi
Yang sampai kini menguatkanku untuk terbangun hadapi pagi
Jalani hari tuk pegang erat nasihat sang Mentari



:IBL39
ANV10th

Kesempurnaan yang akan tiada


Dalam lingkaran kehidupanku
Ada saat dimana aku berhenti berlari
Sekedar mengambil nafas panjang yang sedari lama tersendat
Lalu saat pandangan mengarah ke sekeliling ruang
Sadarku bahwa semua tak hadir untuk kekal

Jika semua ini berawal dari ketiadaan
Kemudian bergerak pada ujung pencapaian
Maka wajar bila berakhir kembali dalam kehilangan
Itulah hakikat dunia yang ada disekelilingku
Entah demikian pula dengan yang lain

Bangga yang kujunjung setinggi cahaya dalam gelap
Dan apapun pula yang kuanggap sempurna saat ini
Tidak untuk abadi dinikmati
Pada saatnya pasti meredup melenyap lagi

Kelak, entah kapan akan tiba
Ada saat dimana harus kulepas baju besi kehormatanku
Yang selama ini aku kenakan dalam segala hormat setiaku
Bila tiba saatnya, segera akan kulepas pula

Mungkin tidak semua hal nyata bersifat hakiki
Tapi hatiku akan selalu menjadi saksi yang jujur
Saksi bahwa bagian besar dari hidupku adalah kenyataan hari ini dan yang telah berlalu
Takkan hilang, meski waktu mengikis usia




:IBL39
ANV10th

Penghayatanku


Sampai hari ini
Masih ditempat dan kesan yang sama
Aku masih setia berdiri dan menunggu jalannya angin
Hanya itu, sesingkat itulah yang kulakukan

Tidak ada yang berubah selain darah yang semakin mendingin
Mengunci ruang hampa dalam berat
Membuat sesak dada yang masih terikat lelah
Seakan kian menyempit dalam derasnya pacu waktu

Sedikit pernah kucoba berlari memacu mimpi
Dengan sisa tenaga dan beban yang tertanam erat
Aku tertatih mengejar pasti
Tergopoh dan merangkak menembus dimensi
Lelah, hanya itu yang kudapat

Beberapa saat kemudian kucoba berbuat dengan sisi lain jalan berbeda
Sedikit menentang paradigma aturan yang tertera
Tapi kembali hanya kosong yang aku raih
Tidak lebih, tidak juga berkurang

Adapun perjalanan yang sampai sejauh ini kulalui
Menempaku untuk kembali bangkit dan lanjutkan kembali
Hanya penghayatan itu yang membuatku berfikir untuk senantiasa mengerti
Tentang kesempatan yang membuatku jauh lebih tau tentang makna dunia
Tentang nama, keluarga dan semua hal yang mengakui aku mampu
Semua kurasa lebih berarti bila lebih dalam dihayati
Dengan hati dan syukurku yang takkan pernah berakhir





IBL39
ANV10th

Penguasa Kata-kata


Cerita para penguasa belum berakhir
Mereka masih berkukuh tegap dengan kuasanya
Menahan apapun yang bisa meruntuhkannya
Segalanya, tak terkecuali disingkirkan

Hingga detik ini, mereka merasa berjaya dengan pandangannya
Tak satupun ia hiraukan dengan segala peduli

Kata-kata manis yang menggiurkan
Juga iming-iming kejayaan yang mereka suguhkan
Seakan menjadi hidangan siap saji yang yang senantiasa mereka keluarkan
Tak peduli sampai kapan dan dimana mereka menghabisi bawahan

Dengan sejuk dan indah yang mereka tawarkan
Putaran kata seakan jadi senjata yang mematikan
Menipu keluguan mereka yang belum begitu matang
Untuk berspekulasi dan membalikkan keadaan

Segala bentuk sanjungan yang diungkapkan
Tidak lain hanya sebagian cara tuk tutupi kemanusiaannya
Yang hanya menuju untuk mengalahkan dengan cara termanis yang ia suka
Dengan perlahan dan tanpa ampun mengoyak semua yang menghalanginya
Termasuk mereka yang tak mengerti dengan kenyataan

Tapi ingatlah wahai penguasa
Sekarang aku bukan ilalang yang dulu bisa kalian tebas
Yang dengan mudah kalian singkirkan dengan hanya setitik kata

Hari ini aku lebih mengerti karena masa laluku
Dengan Kesalahan yang membuatku berfikir lebih bijak
Dan sudah tentu takkan mudah tergiurkan oleh segala bentuk rayu manismu
Tidak seperti dulu yang dengan mudah kalian tumbangkan

Dulu, mungkin aku salah
Mungkin keliru, meski sakit tak terlalu memberontak
Tapi sekarang, aku telah belajar
Memahami diriku dan segala bentuk pesonamu
Hari ini, untuk esok dan selamanya
Takkan kubiarkan kalian hentikan lagi laju kencanngku




:IBL39
ANV10th

Cerita Yang Tak Terhiraukan


Kita bertemu beberapa tahun yang lalu
Di rumah kecil yang dulu tak begitu nyaman
Dengan beberapa celah jendela yang tidak tertutup
Masih berselimut angin tipis dan bernadakan sepi
Kita berbagi tawa ditengah pedihnya hari

Adakala kita tertekan, sesekali bahkan terhimpit
Atau bahan pula kita terperosok berganti hingga bersamaan
Tapi senyum kita adalah otot terhebat yang selalu bisa menyatukan
Mengalahkan sakit yang tertahan
Dan dengan semangat kita bangkit kembali
Bersama dan selalu demikian

Begitu banyak perjalanan yang telah kita lewati
Menanjak lelah kita lalui, menurun sejuk kita nikmati
Semua berjalan dalam kebersamaan mesra
Dimaknai sempurna untuk kita syukuri

Begitu lama hingga kita beranjak dewasa
Berbagai sibuk celahkan kebersamaan kita
Sedikit banyak mengurangi waktu untuk saling mengerti
Senyumpun menjadi tak begitu sering kita satukan
Mungkin memang begitulah pendewasaan mengajari kita tentang pertumbuhan

Tapi ada satu poin kecil yang aku sayangkan dari momen pendewasaan ini
Yaitu saat sebagian besar hidupmu kau sia-siakan dengan lawan cintamu
Yak kau isi dengan gurauan dunia yang merubah pola pikirmu
Mengikis perlahan seluruh isi dalam keramahanmu
Hingga akhirnya kau tergelapkan ceritamu sendiri yang terlalu kau banggakan

Kemudian saat pedih kembali menempamu
Barulah kau ingat dengan apa yang telah kau lalui
Kau datang dengan sumpah serapah dan sesal mendalammu
Mengutuk keras segala kasih yang pernah kau padu

Dengan semua yang pernah kau lewatkan
Dengan manisnya alur hidup yang pernah kau maknai bersamaku
Bersama kita, dengan mereka, bersama dengan sahabat kita yang lain
Begitu saja kau datang setelah semua yang kau dustakan
Entah mungkin kau terdustakan, oleh ceritamu, oleh cerita cinta dalam hidupmu

Sekarang, saat sedih mendekap erat dalam hidupmu
Baru kau datang bercerita dengan sesal mendalam
Kepada sahabatmu, tak lain hanya sahabatmu
Yang pernah kau tinggalkan sejenak dikesampingkan cerita cintamu
Yang kau anggap lebih manis namun memiliki akhir yang tak kau duga

Sekarang, dihadapanku
Barulah kau sadari bahwa sahabatmu adalah segalanya
Sahabatmu adalah aku dan mereka yang selalu ada untukmu
Untuk kita, dan untuk semua cerita kita
Tak peduli seberapa pahit isi didalamnya
Kita lewatkan bersama walau manis tak kunjung datang
Tapi itulah kita, yang selalu tersenyum meski perangkap terlanjur mengunci
Dan tetap bersama meski rantai tak lagi menguat
Yang selalu sempurna dan tak ada akhir cerita


:IBL39
ANV10th

Kalian Keindahanku


Dengan waktu yang kian berlalu
Aku bersimpuh dalam kelimpunganku
Masih berusaha memadukan hati dan kenyataan
Bersama lelah dan segala bentuk ketidakberaturan didalamnya

Dulu aku memang tidak seperti ini
Masih teramat kecil untuk berkata-kata tinggi
Terlalu polos untuk menanggung diri sendiri
Bahkan matipun pernah sedikit mendekat pedih
Dan memang karena itulah kalian ada untukku
Membesarkanku dan ada disisiku hingga kini

Sekarang, saat kaki dan tanganku menguat
Aku tidak pernah berpikir untuk segera pergi
Sedikitpun tak pernah terlintas dibenakku
Dengan sungguh aku bersumpah atas diriku seutuhnya
Aku mengasihi kalian seperti kasih yang pernah kalian beri
Meski lebih rendah, tapi inilah kasihku sepenuhnya

Sampai datang waktu dihari ini
Aku masih terlalu berat untuk meninggalkan kalian
Tidak untuk menghapus, hanya pergi untuk ketentuan yang dulu sudah mematuh
Untuk beberapa waktu yang lama tapi tidak untuk selamanya

Akupun pergi bukan karena tidak peduli
Atau bukan pula karena aku sudak bosan
Aku hanya pergi untuk memulai
Segala yang pernah berakhir da akan kembali dengan yang baru

Ingatlah bahwa separuh hidupku adalah disini
Segala pikirku adalah semua yang ada pada kalian
Disini, ditempat ini
Yang meski banyak berubah namun tidak ada yang terlewatkan

Dan jika nanti kalian menemukanku dengan sadarmu
Aku tidak meminta kalian untuk repot-repot menganggapku
Jika memang pantas, anggaplah aku
Jikapun tidak, aku takkan memasukkannya ke dalam catatan pertanggunganku
Bahkan jika kalian ingin menjelekkanku, silahkan
Aku tak keberatan karena keadaanku

Tapi satu yang kalian (mungkin) harus tau
Kalian tetap jadi bagian indah dala hidupku
Meski kutau indah tak selamanya benar
Tapi indah adalah cara untuk mejadi baik dirasa maupun untuk dikenang


:IBL39
ANV10th