Laman

Minggu, 03 Februari 2013

Cerita Yang Tak Terhiraukan


Kita bertemu beberapa tahun yang lalu
Di rumah kecil yang dulu tak begitu nyaman
Dengan beberapa celah jendela yang tidak tertutup
Masih berselimut angin tipis dan bernadakan sepi
Kita berbagi tawa ditengah pedihnya hari

Adakala kita tertekan, sesekali bahkan terhimpit
Atau bahan pula kita terperosok berganti hingga bersamaan
Tapi senyum kita adalah otot terhebat yang selalu bisa menyatukan
Mengalahkan sakit yang tertahan
Dan dengan semangat kita bangkit kembali
Bersama dan selalu demikian

Begitu banyak perjalanan yang telah kita lewati
Menanjak lelah kita lalui, menurun sejuk kita nikmati
Semua berjalan dalam kebersamaan mesra
Dimaknai sempurna untuk kita syukuri

Begitu lama hingga kita beranjak dewasa
Berbagai sibuk celahkan kebersamaan kita
Sedikit banyak mengurangi waktu untuk saling mengerti
Senyumpun menjadi tak begitu sering kita satukan
Mungkin memang begitulah pendewasaan mengajari kita tentang pertumbuhan

Tapi ada satu poin kecil yang aku sayangkan dari momen pendewasaan ini
Yaitu saat sebagian besar hidupmu kau sia-siakan dengan lawan cintamu
Yak kau isi dengan gurauan dunia yang merubah pola pikirmu
Mengikis perlahan seluruh isi dalam keramahanmu
Hingga akhirnya kau tergelapkan ceritamu sendiri yang terlalu kau banggakan

Kemudian saat pedih kembali menempamu
Barulah kau ingat dengan apa yang telah kau lalui
Kau datang dengan sumpah serapah dan sesal mendalammu
Mengutuk keras segala kasih yang pernah kau padu

Dengan semua yang pernah kau lewatkan
Dengan manisnya alur hidup yang pernah kau maknai bersamaku
Bersama kita, dengan mereka, bersama dengan sahabat kita yang lain
Begitu saja kau datang setelah semua yang kau dustakan
Entah mungkin kau terdustakan, oleh ceritamu, oleh cerita cinta dalam hidupmu

Sekarang, saat sedih mendekap erat dalam hidupmu
Baru kau datang bercerita dengan sesal mendalam
Kepada sahabatmu, tak lain hanya sahabatmu
Yang pernah kau tinggalkan sejenak dikesampingkan cerita cintamu
Yang kau anggap lebih manis namun memiliki akhir yang tak kau duga

Sekarang, dihadapanku
Barulah kau sadari bahwa sahabatmu adalah segalanya
Sahabatmu adalah aku dan mereka yang selalu ada untukmu
Untuk kita, dan untuk semua cerita kita
Tak peduli seberapa pahit isi didalamnya
Kita lewatkan bersama walau manis tak kunjung datang
Tapi itulah kita, yang selalu tersenyum meski perangkap terlanjur mengunci
Dan tetap bersama meski rantai tak lagi menguat
Yang selalu sempurna dan tak ada akhir cerita


:IBL39
ANV10th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar