Laman

Senin, 28 November 2016

Aku yang naif, dan kamu yang mengesankan

Kamu siapa ? aku tak kenal kamu. Aku bahkan tak pernah bertegur sapa dalam nyata denganmu. Aku hanya tau namamu, dengan sedikit tambahan info tentang tanggal kelahiranmu, itupun karena tuntutan pengetahuan dari social media.

Aku pernah ingin mengenalmu, tapi kini sudah tidak lagi. Aku tak membencimu, hanya tak ingin mengenalmu sampai kemudian mengingatmu.


Tapi saat beberapa waktu lalu kamu menyapa dalam rangkaian kata, dan aku merasa terkesan. Saat itu  aku tahu aku masih berharap kepadamu. Aku terlalu naïf untuk keteguhanku melupakanmu. Aku bodoh, aku pecundang, aku labil. Aku lemah karena niatku tak kujaga dengan teguh. Aku benci pada aku yang selemah ini membiarkan kenaifanku menguasai niat kerasku. Maafkan aku diriku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar