Laman

Jumat, 02 Maret 2012

Complicated II


  Hari ini, disela kepenatan dan ketidak aturan planning, kuhela dalam nafasku dan kuresapi. Semakin dalam kutahan, semakin berat kurasa beban fikiran yang masih saja kupikul. Berikutnya, saat kulihat sekeliling duniaku aku mulai (sedikit) menahan beban yang perlahan semakin tak beraturan tempatnya. Pernah sekali kuberfikir untuk jauh menghindar dari beban itu, namun aku sadar beban ini bukanlah sebuah bualan tak bermakna yang harus kuhindari. Semua harus kuatasi dan harus (segera) kuringankan bobotnya. Sulit memang untuk dengan cepat menguranginya. Tapi biarlah, akan kuusahakan meski memakan waktuku yang sedikit ini. Biarlah kuabaikan semua harapan bodohku yang pernah kuukir dalam fantasi Naifku. 
     Aku sakit, tapi kumenahan. Aku muak, tapi kutersenyum. Aku marah, tapi kuberlalu. Aku bosan, namun kubersandiwara. Dan aku sedih, namun kuberceria. Demi semua yang kutekadkan untuk kebaikanku dan kebaikan jalanku. Terjalnya cacian, kerasnya makian dan indahnya bualan kuhancurkan dengan caraku. Kubuat semua seakan hanya desiran  angin kecil yang menghiasi ruang kosong dalam kotak kecil penuh kebingungan. Biarlah kuabaikan indahnya cerita, kulewatkan kerasnya sejarah dan kukucilkan manisnya mimpi kecil. For every one who (still) confess me, look at me on the high ligth of my dream (later).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar