Laman

Selasa, 27 November 2012

Memulai dengan caraku

Hari ini aku masih berdiri
Menatap langit-langit yang sedari kemarin melengkapi
Masih demikian, dan tak ada yang berubah
Putih dan tidak bercorak sama sekali

Aku bingung, lelah tidak tertahankan
Entah apa yang harus aku lakukan
Masih terdiam ditengah lalu lalang gemuruh kesibukan dunia
Tersudutkan waktu dalam kesendirian

Tidak tahu apa yang telah dan akan kulakukan
Semua terlihat abu tak jelas cahayanya
Sedikitpun tak memberiku ruang untuk sekedar berharap
Apalagi memulai
Semua serentak menuju hitam arus ketidakjelasan

Orang-orang yang semula kuanggap berarti
Sekarang tidak lagi ada disisi
Sekedar menyempatkan diri mendengar rintihan hatiku
Atu mungkin mereka bisa membuatnya lebih jelas

Tapi, ya sudahlah
Mereka mungkin tidak sedang membutuhkanku
Jadi wajar saja mereka tidak disini
Berbicara dan menaruh harapan didepanku

Biarlah sekarang aku sendiri
Berjuang dan mencoba pergi untuk tidak menjadi pecundang
Tidak banyak berharap dan menyegerakan diri untuk memulai
Mencari cerita baru yang mungkin lebih baik atau bahkan memburuk
Aku tidak peduli

Apapun yang mereka katakan
Dan segala apapun yang mereka harapkan terhadapku
Sedikitpun takkan pernah lagi aku hiraukan
Biarlah mereka berfikir dengan cara mereka sendiri
Untuk mereka sendiri atau apapun yang membuat mereka baik untuk diri mereka

Tidak ada yang salah dengan mereka
Tidak pula dengan caraku
Kuharap demikian adalah yang terbaik untuk saat ini
Karena segala apapun yang ada padaku adalah apa yang harus aku putuskan
Adapun berujung baik atau buruk, itu hanya perkara akhir yang bisa menjawab



:IBL39
ANV10th

Selamat Hari Guru 25/11


Guru..
Dalam ajarnya ada harapan,
Dalam tegurnya ada doa,
Dalam marahnya ada sayang,
Dalam tawanya ada mesra,
Dalam diam ada bijaksana,
Dalam tangannya, kita terbina.


Adakala.. Kalian dicaci,
Kalian dimusuhi, Kalian tidak dihargai,
Tapi..
Kuyakin kalian akan tetap tersenyum walaupun dalam pilu,
Kalian akan tetap melangkah biarpun hampir rebah,
Kalian akan tetap tekun, ikhlas dan sabar meskipun hati tercalar

Terima kasih untuk semangat, maaf, tulus mesra dan segala bentuk dedikasi yang kau ukir
Tidak lekas kulupakan apa yang yang ajarkan.
Karena kuyakin Semua kau beri dengan ikhlas jiwa bersahajamu.
Terima kasih Ibu dan Bapak guru.
Pengorabananmu adalah keabadian sempurna dalam hidupku.

SELAMAT HARI GURU



Dari berbagai sumber tulisan
:IBL39

Setitik mimpi ditengah badai usia

Aku datang diusiaku yang masih rentan
Dengan segala rintih kecil pengakuan dunia
Tubuh yang kerdil begitu mudah tersapu gelombang
Berusaha tegar meski sadar nyawa diujung penantian

Aku tidak bergelimang harta
Tidak pula berkecukupan dalam arti ketenangan hidup
Apalagi bahagia, jauh sekali dari kata itu
Karena itulah aku datang kesini

Tidak banyak harapan yang bisa kuandalkan
Hanya beberapa mimpi kecil yang kurasa pantas untuk dijaga
Itupun sekedar syarat bertahan untuk kelanjutan hidup
Bukan melebihkan apa yang tidak kumiliki hari ini

Disini, tepat dibawah awan teduh diatas sana
Aku bertahan ditengah pedih yang kian merajam
Berusaha tetap tegar meski tenaga terkuras habis
Memalingkan segala sakit yang berulang kali mendatangi

Disini, ditempa ini
Aku meringis ditengah tawa semua orang
Menahan segala cobaan yang kuanggap biasa
Meski terlalu sakit untuk kuterima
Semua kutelan dengan utuh apa yang ada

Disini, disudut penderitaan dunia
Aku merintih menahan hampa
Namun aku tak pernah menyerah
Tidak pula berpikir untuk mundur dari kenyataan
Karena Aku tahu, saat aku mulai menangis
Disitulah mereka menang, dan aku kalah
Lalu saat aku mundur, aku tahu mereka akan jadi pemenang
Dan aku jadi pecundang

Karena itulah, aku masih bertahan sampai hari ini
Sampai hari dimana aku merasa lebih baik
Lebih kuat dan jauh lebih mampu bertahan
Menghadapi apapun yang akan kuhadapi nanti
Agar kuraih mimpi kecil yang telah lama kupertahankan



IBL39
ANV10th

Selasa, 06 November 2012

Dewasa karena Egomu


Kita sudah besar
Sudah bisa berfikir dengan matang
Dewasa dan tau yang baik dan yang buruk
Tak perlu yang namanya bentakan
Kadang masukanpun terdengar seperti bualan

Kamu punya mimpi sendiri, begitu pula aku
Kamu bisa berjalan sendiri, aku juga demikian
Aku sadar dengan pikirku
Aku terima dengan bathinku

Kamu sendiri karena maumu
Kamu pergi karena hasratmu
Semua kau lakukan hanya olehmu
Bukan pengaruhku, bukan pula atas saranku

Jika memang demikian, kau memilih utuk sendiri-sendiri
Aku terima, pergilah
Meski dengan berat hati
Karena sahabatku berubah hanya karena hiasan dunia
Yang tersirat kecil pada wanita
Wanita pilihanmu yang sama sekali tidak membuatmu lebih baik


IBL39
ANV10th

Perjalanan Sang Burung Kecil


Angin kencang bumbui siang dihari ini
Dimana cahaya masih terlalu panas untuk dinikmati
Beberapa memilih berdiam diri menunggu sejuk
Sebagiannya masih berjibaku keras dengan pekerjaannya

Kala suara pelan memekik di satu sudut
Semua tertuju pada kepakan sayap kecil diujung jalan
Menandakan kehidupan baru yang penuh harapan
Burung kecil yang teramat kerdil menyapa dengan senyum
Yang teramat polos lagi tak bernoda
Terlahir ditengah lingkungan mewah yang berbahagia
Namun sayang, tidak untuk sang burung kecil
Yang tidak merasankan indahnya dunia seperti kebanyakan
Yang tidak pula dunia berpihak pada kebahagiaannya

Saat ia bertanya pada ibunya "Ibu, dimanakah dunia meletakkan kita?"
"Dunia telah menjauh dari kita, dan tidak menempatkan kita pada poros terbaiknya" jawab sang ibu
"Mengapakah demikian dunia memperlakukan kita?''
"itulah takdir yang memandu kita ke jalan yang telah dipilih"

Burung kecil tidak begitu mengerti dengan keadaannya
Namun tidak juga terima dengan kenyataan yang ada padanya
"Dunia ini hanya terdiam, mengapakah aku tidak menaklukannya?"
"Dunia ini begitu lemah, mengapa aku bisa terkalahkan olehnya?"
Pikirnya dalam lamunan kesendirian

Kemudian saat ia beranjak kuat
Saat sayapnya cukup mengerti dengan kesesuaian mimpi
Ia terbang untuk pergi taklukkan dunia
Dengan tekadnya dan segenap keyakinannya
Keluar dari lingkungan dan temukan semangat baru

Lama setelah semua terlalui
Kala semua yang ia cari telah ditemui, ia berenung tenang dengan dirinya
"inikah dunia? tidak ada yang spesial dari dunia ini" imbuhnya dalam renungan
"Ternyata dunia tak seindah yang kupikirkan. Tak juga semanis yang orang lain katakan
Ia hanya mampu biaskan sinar tanpa tunjukkan wujud aslinya
Tidak bisa berpihak meski semua mengejarnya
Ia hanya kepalsuan nyata yang membutakan"

Kemudian saat bosan menghampirinya
Ia tak berpikir untuk kembali pada dunia
Ia memilih untuk kembali pada awal mulanya
Keadaan dimana dunia tak jadi fokus hidupnya
Dimana hidup berjalan dalam kesederhanaan
Kala senyum menjadi hidangan dalam keseharian


IBG39
ANV10th

Jumat, 02 November 2012

Menemukan Diriku

Seperti berjalan ditengah gurun pasir
Yang luas tanpa ujung
Tanpa arah, tujuan dan pandangan yang pasti
Hanya suara angin dan gemuruh badai pasir yang menaungi
Itulah aku ditengah waktu yang teriris habis

Sejuknya air kala suhu memanas
Atau manisnya roti saat bersantap
Tak mampu kurasakan dengan sifat alamnya
Seakan tawar dengan hilang indah didalamnya

Aku berjalan dengan kebingungan
Berlari dengan kelelahan
Bersandar dalam kecemasan
Hingga berlalu dengan segala penyesalan

Lelah ..
Lelah sekali aku saat ini

Dengan keadaanku
Orang-orang disekelilingku
Dan segala apa yang ada padaku
Ingin segera kulepas semua
Entah Sampai dimana semua ini akan berujung
Dan entah sampai kapan pula semua ini akan berakhir

Aku tidak berharap akhir yang indah
Aku hanya berusaha untuk memulai kembali semua ini
Seperti semula kala aku berdiri menepi di sudut gairah sisi hidupku
Untuk masa depan yang kutatap indah sedari kini


:IBL39
ANV10th

Wanita Itu

Dia memang Cantik

Cukup menarik untuk ukuran hawa
Dia juga terlihat sholeha
Dengan caranya berpakaian layaknya wanita suci
Menutup auratnya dengan bungkusan pakaian muslim
Bagus, memang bagus seperti itu

Kita setuju kalau dia wanita baik-baik
Bukan wanita sembarangan yang seperti dijalan-jalan
Yang tak serta merta bersolek untuk sekedar komersil
Atau bernari riang untuk kesenangan
Baik, memang baiknya wanita baik seperti itu
Kuakui itu

Tapi maaf yang sebesar-besarnya dariku
Jika aku tak mau untuk mengenalnya lagi
Bukan karena aku membutakan mata dan hati terhadapnya
Terhadap sikap, keramah - tamahan atau juga kebaikannya
Aku hanya membencinya karena ia masuk ke dunia kita
Masuk dengan begitu cepat, dalam dan bercampur dengan ikatan kita

iri? bukan itu yang kumaksud
Aku hanya tak terima saat kalian terfokus kearahnya
Terpaku dengan segala hal yang berurusan dengan wanita itu
Hingga kau lupakan semua yang tak seharusnya kau lupakan

Kewawajiban, tanggung jawab, atensi, sahabat
Orang2 yang membutuhkan dan segala jenis kebaikan yang dulu ada
Kalian lupakan karena dia

Dia, ya hanya dia
Wanita yang kuakui baik tapi tak lebih baik dari para kupu-kupu komersil
Wanita yang kuanggap suci namun tak lebih bersih dari sampah yang menggunung
Wanita yang kita kira ramah namun lebih kejam dari para pemberontak
Merenggut diri kalian dari apa yang harusnya kalian pertahankan

Dan untuk kalian
Pikirkan itu jika kalian masih punya nurani
Jadikan semua pembelajaran hidup
Agar tak kau ulangi di masa datang
Supaya kau tak tersilaukan lagi dengan cahaya yang tak pasti bersinar lama



:IBL39
ANV10th

Sajak Sunda : Kiwari jeung Baheula


Baheula dunya can salega kiwari
Imah ngan saukur tembok dinding nu lapuk
Kenteng bocor sawates suhunan
Kaditu-kadieu riweuh lamun keur hujan

Komo deui tempat diajar
Tong boro komputer anu geus maju
Atawa buku paket anu kacida hese kabeuli
Patlot keur nulis wae kudu nginjeum
Barijeung ngabobodo kanu jadi babaturan sakola

Palebah dahar keur sababaraha poe
Ulah kecap kana nu ngaran daging
Manggih tempe puruluk uyah wae geus asa bungah
Kacida ngeunah barijeung merenah
Teu kudu cukup kana nu disebut nutrisi
Beuteung wareg wae geus kaasup rejeki ngaranna

Dina kapareng waktu sakola
Mangsa batur make sapatu herang
Baju beresih, atawa anu biru kacampur bulao
Sok era rarasaan lamun jeung urang nu kucel bodas kapoe
Tapi sakitu oge geus uyuhan bisa keneh milu sakola jeung nu lian

Baheula jaman baheula
Bareto minangka kasusah jadi balad kabungah
Ngamerenahkeun maneh barijeung kereteg hate teu kacumponan
Ngan bisa ngimpi babarengan barijeung wadul teu digawean

Kiwari jaman kiwari
Ayeuna dina kaayaan anu jauh bedana
Tibatan tiheula minangka susah
Anu ku urang salarea pajuangkeun babarengan

Tempat diuk anu geus reyot, kaganti ku korsi empuk meunang galeuhan kesang
suhunan bocor kabeuli ku satumpuk hasil nu geus diteang

Kiwari saukur kiwari
Saanggeus kabeh nu dipikahayang kacumponan
Anu dipikabungah kalengkahan
Atawa nu diimpi-impi sagala kabeuli
Urang teu siga baheula deui
Baheula mangsa susah tapi merenah
Baheula mangsa sulit tapi pada barungah

Naon guna hirup sagala aya ari poho kanu jadi babaturan
Hirup nyorangan batan teu boga batur
Poho kanu ngaran perjuangan nu baheula kapareng tara nyorangan
Susah senang bareng ngahiji

Baheula jaman baheula
Lain kiwari anu kapalang palid ku cai
Eleh ngalawan dunya anu caang nutupan ati
Geus kapalang leungit katutup senang
Meureun geus musnah kateleg Gengsi

Kiwari jaman kiwari
Ayeuna waktu hirup kapalang dijalanan
Lain urang geus teu paduli
Lain oge ngewa kana watek anu jadi balad sahirup sapati
Lamun hayang hirup pada nyorangan
Ridho ikhlas ku urang tarima kana kalapanganna
Moal jadi papait kana sagala kajalananna

Kiwari jaman kiwari
Kersaning baheula anu jadi baheula
Moal urang poho kana sagala Kabungahna
Oge pait anu urang bareng kaleungitanna
Salilana bakal jadi bumbu hirup keur kahareupna


:IBL39
ANV10th


Cahayamu adalah kamu

Saat kamu mencoba segala sesuatu dengan sepenuh hati
Dengan antusias, gairah dan segala pengorbanan
Hingga kau anggap upayamu adalah pekerjaan terbaikmu
Disitulah harapan yang tinggi kau junjung dengan bangga

Dan saat semua terasa telah selesai kamu kerjakan
Tiba-tiba waktu menjawab bahwa usahamu adalah kesia-siaan
Yang tak berarti apa-apa untukmu, dan untuk semua orang disekelilingmu
Lalu kamu bersedih dengan kenyataan didepanmu

Karena kecewa dalam jiwamu
Kamu putuskan untuk pergi dengan kecewamu
Dengan sedikit senyum palsu dalam ukiran nyatanya
Hingga berakhir dengan putus asa yang merusak semangatmu

Kalau saja Tulusmu tidak berakhir dengan kecewa
Mungkin ragamu akan tegak dalam tawa
Bangga dengan dirimu, upaya, dan pengorbananmu
Meski itu tak terjadi sekarang

Kawan, ketahuilah olehmu dengan sangat pengertian
Jiwamu sangat berarti
Hadirmu sangat bermakna
Dan apapun adanya dirimu adalah anugerah
Yang tak boleh kamu hindarkan dari salam syukurmu

Jika hari ini tidak secerah harapanmu
Maka buatlah sinarna berporos pada dirimu
Jangan kau buat seakan kamu adalah bulan yang pudar
Yang tak berdaya karena yang lain tak bersamamu

Adapun hari ini
Jika sinar tak datang kearahmu
Maka sadarilah dengan ikhlasmu
Bahwa Tuhan tau apa yang jauh lebih pantas untukmu


:IBL39
ANV10th

Masa Lalu Merindu


Malam ini, digelap pekatnya padam
Aku terduduk termengu dalam kesendirian
Merendahkan derajat di hadapan Tuhan yang kucintai
Sambil sesekali kuucap harapan yang kutuju padanya

Dalam gelap yang kian sunyi
Diiringi cahaya remang dari lampu diteras depan
Kutatap perlahan setiap sudut ruangan ini
Dengan pelan dan penuh penghayatan
Aku niikmati saat-saat sepi dalam sendiriku

Kaca jendela yang terpasang baru
Pintu tinggi bercat hitam
Beberapa lemari kecil berisi buku-buku
Dan dinding beton dengan cat putih yang melapisi
Dengan cermat kuperhatikan wujudnya
Aku sendiri masih tersandar disudut ruang yang luas ini

Sesekali, terbayang begitu banyak cerita yang telah kulalui
Dengan banyak kenangan yang tak begitu saja aku lewatkan
Pahit manis segala bentuk perjuangan
Atau konyol dan bodoh perilaku kekanak-kanakan
Seketika tergambar dalam renunganku dimalam itu

Banyak yang berubah
Bertambah, ataupun terganti saat ini
Semenjak kakiku tertanam untuk pertama kalinya disini
Saat semua nampak begitu indah dengan segenap kesederhanaannya

Suara-suara nyaring dengan penuh canda
Atau gemetar tangis yang sesekali tercurah
Beberapa saat terasa hadir kembali disekelilingku
Membawaku terbang untuk bernostalgia dengan kenangan
Memaksa air mata keluar dengan segala campur aduk isi didalamnya
Sambil sesekali kuseka dengan pelan
Semua kunikmati dengan tenang dan sepi keadaan malam ini

Aku lalu menyadari
Tidak kurang dari setengah usiaku saat ini
Semua berubah perlahan dan dengan pasti
Segalanya, hampir semua yang dulu kutemui pertama kali
Terkikis tipis dan menghilang dengan nyata

Semua yang kurindukan tak bisa lagi kutemukan
Dan semua yang telah kulewatkan tidak dengan mudah begitu saja kudapatkan

Selamat tinggal kenangan
Selamat tinggal masa lalu
Yang indah yang takkan terlupakan
Atau yang pahit yang takkan kusampingkan
Aku merindukanmu layaknya bulan rindukan terang



:IBL39
ANV10th